Friday, July 26, 2013

Hatiku bukan hartaku, penampilanku dan orangtuaku

Banyak orang bilang kalau dapetin sahabat itu lebih susah dibandingin dapetin musuh. Pepatah itu bener banget dan semua orang bakal mengamini itu semua. Tapi dalam kamus hidupku, sahabat itu nonsense atau sama sekali nggak ada. Papa aku pernah ngomong " Kamu kok nggak pernah keliatan deket sama seseorang?" dan aku cuman bisa senyum, dalam pikiranku teman itu ya teman, teman itu tetap bisa bakal jadi musuh sebaik apapun dia. dilihat dari sejarah hidupku, lulus TK aku masuk sekolah yang beda dari teman-teman TK ku dan teman baru itu tandanya. Lulus SD, aku masuk ke SMP yang sama sekali berbeda dari teman-teman ku, dan teman baru lagi, begitu seterusnya sampai Kuliah. Jadi apakah aku punya teman dekat kalau setiap jenjang pendidikan aku selalu punya teman baru? pertanyaan yang selalu sama di pikiranku hingga saat ini. 
Hal yang paling fatal ketika aku berteman adalah aku benci masa SMA ku! yups benci, kenapa? orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah, itu mungkin terdengar bohong buat aku. Mungkin kalau teman SMA atau keluargaku baca tulisan ini mereka bakal kaget. Palsu, itu yang aku tangkep selama berteman, kenapa? mereka cuman mentingin gimana bisa diterima bukan karena siapa kamu tapi bagaimana kamu berpenampilan. HATE! cuman itu yang aku bisa bilang. Menahan 3 tahun bareng kepalsuan mereka, jujur bikin tertekan. Sifatku yang "Lebay" menurut mereka adalah sifat yang menyebalkan, DAN dandananku yang tidak se"WOW" mereka dan GADGET ku yang gak se"UPDATE" mereka buat aku jadi kayak "kelas 2" yang dilihat. Dulu aku cuman pengen di akui tapi mereka cuman lihat aku dengan sebelah mata. Gimanapun aku manusia yang punya perasaan dan hati.
Tapi ada satu tempat yang buat aku nyaman ketika SMA yaitu kostku, kost putih. Di kost putih aku benar-benar ngrasa bahwa aku diakui, aku di sayang dan aku bukan anak yang no 2 untuk di lihat. Mereka membuatku merasa bahwa dikelamnya masa SMA masih ada masa indahnya. Kita jalanin bareng-bareng ujian yang bikin pusing kepala, bikin contekan bareng, bikin huru hara bareng. Nyaman ketika bareng mereka. But, itu nggak akan mengubah hidupku disekolahan. Sumpah semua yang ada di SMA masih aku inget dan membekas.  
Meskipun masa SMA aku begitu sangat menyakitkan hati, tapi aku mencoba untuk kangen. Secara umum mereka seperti itu, tapi secara personal mereka tetap manusia yang sangat baik hati. Tanpa mereka juga aku nggak akan sebegini kebal menghadapi manusia-manusia seperti mereka. Aku tetap sayang mereka, karena mereka juga tetap mau bantu membantu hingga sekarang. Guys, seberapapun aku sebel sama mereka dulu, tapi aku tetap sayang ke mereka, aku akan selalu mendo'akan yang terbaik buat mereka. Dan terlebih mereka adalah satu bagian kecil dari masa lalu hidupku.
Justru kuliah adalah saat dimana aku benar-benar menemukan siapa aku. Meskipun aku bukan penganut pemercaya persahabatan tapi aku percaya terhadap pertemanan yang tulus. Aku baru ngerasa berteman yang benar-benar berteman itu ya saat kuliah ini. Mereka mendukung, mencela, mengejek, menyayangi dalam satu kali waktu saat kita bersama. Musuh dalam selimut pasti ada, tapi mereka akan berbaur ketika kita bareng-bareng bikin program acara, keren-keren. Berteman bukan karena harta, penampilan dan siapa orangtuamu, itu yang aku temukan ketika kuliah, mereka menerima siapa aku, pribadiku dan kebodohanku. Kita di sini sama-sama belajar, bukan hanya saling mendahului.  :)
*maaf kalau postingan blog ini sedikit menyinggung anda pembaca

No comments:

Post a Comment